Gambar Sampul PPKn · Bab 5 Sumpah Pemuda
PPKn · Bab 5 Sumpah Pemuda
Lukman Surya Saputra, Ida Rohayani, dan Salikun

24/08/2021 13:17:39

SMP 8 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

95

Sumpah Pemuda dalam

Bingkai Bhinneka

Tunggal Ika

BAB

5

Perubahan di berbagai belahan dunia banyak dipelopori oleh pemuda. Negara

Kesatuan Republik Indonesia lahir karena dipertegas oleh sikap dan komitmen

pemuda untuk berbangsa satu dan bertanah air satu, Indonesia. Komitmen untuk

bangsa dan tanah air Indonesia diikrarkan para pemuda dalam Sumpah Pemuda

28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda menjadi sangat penting dalam sejarah bangsa

Indonesia karena telah menjadi penegas arah perjuangan bangsa Indonesia.

Besarnya sumbangsih para pemuda dalam perjuangan membuktikan bahwa

pemuda dapat menjadi harapan dan tulang punggung sebuah negara. Ir. Soekarno

menyatakan ”

Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya.

Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia

”.

Sumber:

pecintawisata.wordpress.com

Gambar 5.1

Museum Sumpah P

emuda

Ayo, Memaknai Semangat Sumpah Pemuda

Tahun 1928

Kelas VIII SMP/MTs

Edisi Revisi

96

Begitu besarnya peran pemuda Indonesia dalam mencapai kemerdekaan sepatut

-

n

ya dipahami oleh generasi penerus bangsa. Dalam bab ini, kalian akan mempelajari

dan membangun komitmen terhadap Sumpah Pemuda. Pada gilirannya, kalian dapat

menjadi generasi penerus yang dapat mempertahankan semangat Sumpah Pemuda.

A.

A

rti dan Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia

1.

P

eran Perjuangan Pemuda dalam Organisasi Kepemudaan

Bacakan Isi Sumpah Pemuda di bawah ini.

Sumber:

ksrpmiunhas.or.id

Gambar 5.2

T

eks Sumpah Pemuda

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

97

Apa yang kalian rasakan dan pikirkan pada saat mengamati teks Sumpah Pemuda

tersebut dibacakan. Diskusikan dengan kelompok kalian untuk mengembangkan

sebanyak mungkin informasi yang kalian ingin ketahui dengan menuliskan per

-

t

anyaan yang berkaitan dengan Sumpah Pemuda. Tulislah pertanyaan kalian dalam

kolom di bawah ini.

Tabel 5.1

Daftar Pertanyaan

No.

Pertanyaan

1.

2.

3.

4.

5.

Setelah kalian merumuskan rasa ingin tahu kalian dalam pertanyaan, cobalah

bersama teman secara berkelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan

tersebut. Untuk mencari jawaban pertanyaan kalian, tentukan terlebih dahulu

beberapa hal berikut.

a.

T

entukan jenis data informasi apa yang diperlukan untuk menjawab per

t

anyaan.

b.

T

entukan sumber belajar yang memuat atau memiliki informasi tersebut.

Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak, orang (ahli, orang tua, saudara),

internet, dan sumber belajar yang lain.

c.

T

entukan bagaimana cara mencari jawaban dari sumber data, seperti dengan

membaca buku, wawancara, membuka internet, atau yang lain.

Untuk membantu kalian menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, berikut

disampaikan pembahasan tentang Makna Sumpah Pemuda. Kalian juga dapat

mencari informasi dari berbagai sumber belajar yang lain.

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu

pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu

bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928

hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia

yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia

karena perjuangan yang bersifat lokal kedaerahan berubah menjadi perjuangan yang

bersifat nasional. Para pemuda sadar bahwa perjuangan yang bersifat lokal adalah

sia-sia. Mereka juga sadar bahwa hanya dengan persatuan dan kesatuan cita-cita

kemerdekaan dapat diraih.

Kelas VIII SMP/MTs

Edisi Revisi

98

Pada tahun 1908, bangsa Indonesia mulai bangkit. Di bab sebelumnya, kita sudah

membahas bahwa kebangkitan bangsa Indonesia ini ditandai dengan berdirinya

Boedi Oetomo (Budi Utomo). Berdirinya Budi Utomo mendorong bermunculannya

organisasi Pemuda, seperti berikut.

1)

T

rikoro Dharmo (TK)

Trikoro Dharmo didirikan oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, dkk. di Gedung

STOVIA Jakarta pada tahun 1915. Trikoro Dharmo merupakan cikal bakal Jong

Java. Trikoro Dharmo memiliki tiga visi mulia, yaitu: sakti berarti kekuasaan

dan kecerdasan, budi berarti bijaksana, dan bhakti berarti kasih sayang. Visi ini

kemudian dikembangkan dalam tiga tujuan Trikoro Dharmo sebagai berikut.

a.

M

empererat tali persaudaraan antar siswa-siswi Bumi Putra pada sekolah

menengah dan kejuruan.

b.

M

enambah pengetahuan umum bagi anggotanya.

c.

M

embangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan budaya.

Dalam kongres pertamanya di Solo pada tanggal 12 Juni 1918, Trikoro

Dharmo mengubah namanya menjadi Jong Java. Kongres juga menetapkan

perubahan haluan organisasi, dari semula organisasi non politik menjadi

organisasi politik. Pada kongres selanjutnya di tahun 1926, Jong Java menyatakan

dalam anggaran dasarnya hendak menghidupkan rasa persatuan seluruh bangsa

Indonesia serta kerja sama dengan semua organisasi pemuda dalam rangka

membentuk ke-Indonesiaan. Dengan demikian, organisasi ini menghapus sifat

Jawa-sentris serta mulai terbuka bekerja sama dengan pemuda-pemuda bukan

Jawa.

2)

J

ong Sumateranen Bond

Organisasi kepemudaan Persatuan Pemuda-Pelajar Sumatera atau Jong

Sumateranen Bond, didirikan pada tahun 1917 di Jakarta. Pada Kongres ketiga,

Jong Sumateranen Bond melontarkan pemikiran Moh. Yamin, yaitu anjuran agar

penduduk Nusantara menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar

dan bahasa persatuan. Jong Sumateranen Bond melahirkan tokoh-tokoh besar

seperti Moh. Hatta, Moh. Yamin, dan Bahder Johan.

3)

J

ong Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes

Jong Ambon didirikan pada tahun 1918. Selanjutnya, antara tahun 1918–1919,

berdiri Jong Minahasa dan Jong Celebes. Salah satu tokoh yang lahir dari

persatuan pemuda Minahasa adalah Sam Ratulangi.

Organisasi Pemuda lainnya yang bergerak untuk mewujudkan cita-cita Indonesia

merdeka adalah Sekar Rukun (1919), Jong Betawi (1927), dan Jong Bataks Bond

(1925). Semua organisasi di atas nantinya mendorong lahirnya Sumpah Pemuda.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

99

Organisasi kepemudaan yang tidak berlatar belakang suku dan ke

d

aerah

-

a

n adalah Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia paling gencar me

-

n

gumandangkan persatuan bangsa Indonesia di Belanda. Perhimpunan Indonesia

beranggotakan para pemuda dari berbagai suku dan pulau di Indonesia. Lahirnya

berbagai organisasi pemuda dan adanya keinginan pemuda untuk bersatu, para

pemuda menghimpun

ka

n dirinya dalam Kongres Pemuda.

Pada tahun 1926, berbagai organisasi kepemudaan menyelenggarakan Kongres

Pemuda I di Yogyakarta. Kongres Pemuda I, telah menunjukkan adanya kekuatan

untuk membangun persatuan dari seluruh organisasi pemuda yang ada di Indonesia.

Kongres Pemuda I berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama. Ke

-

s

epakatan itu meliputi dua hal berikut.

a.

ci

ta-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia, dan

b.

s

emua perkumpulan pemuda berdaya upaya menggalang persatuan organisasi

pemuda dalam satu wadah.

Hasil kesepakatan ini mampu meningkatkan kemajuan yang mendukung arti

pentingnya

kesatuan dan persatuan antar organisasi pemuda. Hal ini merupakan

prestasi besar pada saat itu.

Kongres Pemuda II, atau dikenal sebagai Kongres Pemuda 28 Oktober 1928,

dilaksanakan dalam tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh penggagasnya, organisasi

Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari

seluruh

wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi

kepemudaan, yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumateranen Bond, Jong

Islamieten Bond, Jong Ambon, dan lainnya serta pengamat dari pemuda Tionghoa

seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang, dan Tjoi Djien

Kw i e .

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen

Bond (KJB) Waterlooplein dulu Lapangan Banteng. Dalam sambutannya,

Ketua PPPI Sugondo Djojopoespito berharap kongres ini dapat memperkuat

semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan

uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dan pemuda.

Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu

sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop,

membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi

Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan,

harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga

harus dididik secara demokratis.

Kelas VIII SMP/MTs

Edisi Revisi

100

Sumber:

2.bp.blogspot.com

Gambar 5.3

P

eserta Kongres Pemuda II

Pada rapat penutup, di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya

106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan

kepanduan. Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari

pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin

dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda sebagai berikut.

Ketua

:

S

oegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua

:

R

.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris

:

M

oehammad Yamin (Jong Sumateranen Bond)

Bendahara

:

A

mir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I

:

D

johan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)

Pembantu II

:

R

. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III

:

S

enduk (Jong Celebes)

Pembantu IV

:

J

ohanes Leimena (Jong Ambon)

Pembantu V

:

R

ochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Sumber:

Buku Sejarah Pergerakan Nasional

(Fajrudin

Muttaqin)

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin pada selembar

kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi

terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian

dijelaskan secara panjang lebar oleh Muh. Yamin.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

101

Isi dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut:

PERTAMA

:

K

ami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah

Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri

Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah yang Satu, Tanah

Indonesia).

KEDOEA

:

K

ami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa

Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia,

Mengaku Berbangsa yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA

:

K

ami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa

Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia,

Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang bersejarah tersebut, diperdengarkan

lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.

Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928

pada media cetak surat kabar

Sin Po

dengan mencantumkan teks yang menegaskan

bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah

kolonial Hindia Belanda, tetapi para pemuda terus menyanyikannya.

Gema Sumpah Pemuda terus menjalar dalam dada generasi muda Indonesia

pada waktu itu, termasuk para pemuda keturunan Arab yang ada di Indonesia. Para

pemuda keturunan Arab yang dimotori oleh AR Baswedan melaksanakan Kongres di

Semarang dan menyatakan Sumpah Pemuda Keturunan Arab. Sumpah ini dilakukan

oleh pemuda-pemuda peranakan  Arab pada tanggal 4–5 Oktober 1934. Dalam

kongres ini, mereka bersepakat untuk mengakui Indonesia sebagai tanah air mereka

karena sebelumnya kalangan keturunan Arab berangapan bahwa tanah air mereka

adalah negeri-negeri Arab dan senantiasa berorientasi ke Arab.

2.

A

rti dan Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan

Republik Indonesia

Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 bukan hanya menggerakkan para

pemuda untuk meraih kemerdekaan, tetapi juga mempertegas jati diri bangsa

Indonesia sebagai sebuah negara. Sumpah Pemuda telah menjadi jiwa dan semangat

yang terus terpatri dalam hati sanubari para pemuda. Suatu semangat yang dibangun

atas dasar kesamaan nasib dan cita-cita, yang kemudian dibungkus dengan komitmen

untuk senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa, satu tanah air yang pertama-tama

ditandai dengan disepakatinya bahasa universal antarbangsa, bahasa Indonesia.

Semangat Sumpah Pemuda mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945

ketika Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan

Indonesia. Sejak itu, Indonesia yang terdiri atas berbagai etnis, agama, dan golongan

menjadi

bangsa yang merdeka dan bersatu. Kemerdekaan memberikan kesempatan

bagi

bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu, berdaulat, adil,

dan makmur.

Kelas VIII SMP/MTs

Edisi Revisi

102

Semangat Sumpah Pemuda harus tetap ada setelah kemerdekaan bangsa

Indonesia diraih. Persatuan dan kesatuan

bangsa Indonesia akan hancur apabila

bangsa Indonesia tidak lagi memiliki semangat bertanah air satu, berbangsa satu dan

berbahasa satu, yaitu Indonesia.

Semangat Sumpah Pemuda dapat dijabarkan dalam nilai-nilai berikut ini:

a.

K

ami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah yang Satu,

Tanah Indonesia.

Sumber:

Arsip Nasional

Gambar 5.4

Lagu T

anah Airku

Nyanyikanlah secara bersama lagu di atas.

Bacalah cerita di bawah ini.

Seorang kakek keturunan Indonesia yang menjadi warga

negara Rusia seringkali

menangis ketika mendengarkan lagu tanah airku. Betapa dia rindu untuk pulang

ke Indonesia. Menjadi warga

negara Rusia dan hidup berkecukupan dengan

bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi tidak mengubah asanya

untuk pulang ke Indonesia. Syair ”Tanah Airku” telah membulatkan hatinya

untuk terus mengenang tanah kelahirannya dan bertekad untuk bisa pulang

kembali ke tanah kelahirannya. Indonesia.

Dari cerita tersebut, buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan kecintaan

generasi muda pada tanah air dan bagaimana membangun kecintaan generasi muda

pada tanah air. Diskusikan jawabannya dalam kelompok.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

103

Tanah Indonesia adalah seluruh wilayah Indonesia baik di darat dan di laut.

Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki luas wilayah daratan dan lautan

sebesar 5.180.053 km². Wilayah yang luas ini menempatkan Indonesia sebagai

negara terluas ke-7 di dunia setelah Rusia, Kanada, Amerika Serikat, Cina, Brasil,

dan Australia.

Menurut letak astronomi, Indonesia terletak pada 6° LU (Lintang Utara) – 11° LS

(Lintang Selatan) dan antara 95° BT (Bujur Timur) – 141° BT (Bujur Timur).

Indonesia disebut juga Nusantara, Nusantara berarti kepulauan yang terpisahkan

oleh lautan. Jumlah kepulauan yang dimiliki Indonesia sebanyak 13.466 pulau.

Tanah Indonesia sangat indah dan kaya. Bangsa lain menyebut Indonesia sebagai

Zamrud Khatulistiwa. Sebagai warga

negara, kita sepatutnya bangga terhadap tanah

air Indonesia. Kita hidup di negeri yang sangat indah. Bangsa lain yang hidup di

tanah yang kering dan gersang pun rindu akan tanah airnya. Janganlah kita rindu

dan cinta tanah air karena kita berada di negara orang lain. Kita bangun kecintaan

dan kebanggaan terhadap tanah air Indonesia sekarang ini dengan aksi nyata seperti

menjaga dan memperhatikan lingkungan sekitar kita.

b.

K

ami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa yang Satu,

Bangsa Indonesia.

Pengakuan kita sebagai bangsa Indonesia merupakan bentuk dari paham kebangsaan.

Paham kebangsaan disebut juga kesadaran berbangsa. Rasa kebangsaan Indonesia

tumbuh dari sejarah panjang bangsa. Berawal dari hasrat ingin bersatu penduduk

yang mempunyai latar belakang yang sangat majemuk, kemudian berkembang

menjadi keyakinan untuk menjadi satu bangsa yang akhirnya dideklarasikan oleh

sejumlah pemuda pada saat Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Kita sebagai generasi penerus mempunyai kewajiban untuk melestarikannya.

Pelestarian rasa kebangsaan Indonesia merupakan salah satu usaha untuk tetap

tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai bangsa, kita tetap harus

optimis, karena masih banyak potensi bangsa ini yang dapat dikembangkan demi

tetap terpeliharanya rasa kebangsaan dan dapat dijadikan pijakan untuk usaha-usaha

memelihara dan meningkatkan rasa kebangsaan Indonesia itu sendiri.

c.

K

ami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan,

Bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda menegaskan bahwa bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat menentukan dalam perkembangan

kehidupan

bangsa Indonesia. Dalam masa perjuangan kemerdekaan, bahasa

Indonesia berhasil menjadi alat komunikasi untuk membangkitkan dan menggalang

semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan. Kenyataan sejarah itu berarti bahwa

bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan telah berfungsi secara efektif sebagai alat

komunikasi antarsuku, antardaerah, dan bahkan antarbudaya.

Kelas VIII SMP/MTs

Edisi Revisi

104

Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara. Bahasa Indonesia menjadi

alat komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bahasa

Indonesia tidak hanya digunakan sebagai bahasa resmi dalam penyelenggaraan

kehidupan

negara dan pemerintahan, tetapi juga sebagai bahasa pengantar pada

jenis dan jenjang pendidikan, sebagai bahasa perhubungan nasional (terutama dalam

kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional), sebagai

sarana pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara masih

harus terus dimantapkan. Kalian semua tentunya sudah terampil berkomunikasi

dengan menggunakan bahasa Indonesia. Hanya seringkali seorang siswa tidak

menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Penggunaan bahasa

Indonesia dengan baik dan benar mempertegas jati diri kita sebagai bangsa.

Aktivitas 5.1

Setelah kalian mencari informasi dengan membaca wacana materi di atas dan

sumber belajar lain tentang nilai sejarah Sumpah Pemuda, tulislah apa yang

sudah kalian ketahui ke dalam tabel berikut.

Tabel 5.2

Makna Sejarah Sumpah Pemuda

No.

Aspek Informasi

Uraian

1.

Kronologis peristiwa

Sumpah Pemuda

2.

Semangat dan

komitmen peristiwa

Sumpah Pemuda

3.

Makna Sumpah Pemuda

bagi perjuangan

kemerdekaan

4.

Makna Sumpah Pemuda

bagi pelajar

5.

.......................................

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

105

B.

M

emaknai Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia

Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang semangat

kejuangan pemuda dalam perjuangan kemerdeka

-

a

n Republik Indonesia, silakan kalian secara

berkelompok mengkaji bagaimana sepak

terjang atau peran para pemuda khususnya

yang menjadi Panitia Kongres Pemuda

tahun 1928. Kalian setidaknya dapat me

-

mi

lih minimal tiga nama dari Panitia

Kongres Pemuda 1928. Silakan gali

informasi tentang apa peran dan ke

-

t

erlibatan nama tersebut dalam sejarah

perjuangan kemerdekaan. Peserta dan

Panitia Kongres Pemuda II di antaranya:

Soegondo Djojopoespito (PPPI), R.M. Djoko

Marsaid (Jong Java), Moehammad Yamin

(Jong Sumateranen Bond), Amir Sjarifuddin

(Jong Bataks Bond), Djohan Mohammad Tjai (Jong

Islamieten Bond), R. Katja Soengkana (Pemoeda

Indonesia), Senduk (Jong Celebes), Johanes Leimena

(Jong Ambon), dan Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem

Betawi).

Dalam kamus bahasa Indonesia, pemuda adalah orang muda laki-laki. Pemuda

dikaitkan dengan Sumpah Pemuda tentunya menyangkut pemuda dan pemudi.

Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dalam Pasal 1

dinyatakan bahwa pemuda adalah warga

negara Indonesia yang memasuki periode

penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30

(tiga puluh) tahun. Dilihat dari definisi tersebut, definisi tersebut hanya menunjukkan

pada definisi pemuda dengan ukuran biologis semata. Pemuda bukanlah kategori

universal biologis, melainkan suatu keadaan sosial yang berubah yang muncul pada

waktu tertentu dan pada kondisi yang jelas. Anak muda mendapatkan lebih banyak

tanggung jawab dibandingkan anak-anak, namun masih terikat kontrol orang dewasa.

Pada fase dari anak-anak menuju dewasa biasanya melibatkan fase pemberontakan.

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, para pemuda telah mampu

memanfaatkan fase gejolak kepemudaan untuk diarahkan menjadi daya dorong

dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat organisasi

pergerakan nasional pertama, yaitu Boedi Oetomo, didirikan oleh mahasiswa Stovia

di Batavia. Mahasiswa tentunya termasuk dalam golongan pemuda. Gelora untuk

berjuang juga diwujudkan dalam bentuk organisasi pemuda lainnya seperti Jong

Java, Jong Celebes, Jong Sumateranen Bond, dan lain-lain.

Sumber:

en.wikipedia.org

Gambar 5.5

Moehammad

Y

amin

Kelas VIII SMP/MTs

Edisi Revisi

106

Makin banyaknya organisasi pemuda yang bermunculan seperti Budi Utomo

mendorong kaum intelektual pada saat itu untuk membentuk gerakan yang senada

dan turut ambil bagian dalam sejarah pergerakan nasional. Berawal dari aktivis

Perhimpuan Pelajar di negeri Belanda dan klub belajar (Aglemen Studie Club) yang

dipimpin Soekarno di Bandung, dibentuklah Partai Nasional Indonesia. Selain itu,

ada juga Partai Bangsa Indonesia yang kemudian berubah menjadi Partai Indonesia

Raya yang berasal dari Indische Studie Club di Surabaya.

Partai Nasional Indonesia (